Jumat, 21 Oktober 2016

Jangan Hidup Di Kolong Langit....!!

keluarlah dari bumi Allah
Dari Abu Hind Ad-Dari, dari Rasulullah Saw, sabdanya: Allah Tuhan yang Maha Perkasa dan Maha Tinggi kekuasaannya berfirman:
« مَنْ لَمْ يَرْضَ بِقَضَائِي ، وَلَمْ يَصْبِرْ عَلَى بَلائِي ، فَلْيَلْتَمِسْ رَبًّا سِوَاي » .
Siapa saja yang tidak rela menerima ketetapan-Ku (takdir-Ku) dan tidak sabar menghadapi ujian-ujian-Ku kepada dirinya, silahkan dia mencari Tuhan selain Aku. [HR. Ath-Thabrani dan Ibnu ‘Asakir]
Hadits di atas sanadnya lemah, karena di dalamnya ada rawi bernama Said bin Ziyad, dan Faid bin Ziyad, dan mereka adalah rawi-rawi yang lemah. Sekalipun demikian, hadits ini isinya dapat diterima.
Dalam Hadits Qudsi yang lain Allah pun berfirman:

<< أنَا اللهُ لآ إِلهَ إِلاَّ أَنَا مَنْ لَمْ يَشْكُرْ عَلَى نَعْمَآئِي وَلَمْ يَصْبِرْ عَلَى بَلآئِي وَلَمْ يَرْضَ بِقَضَآئِي فَلْيَتَّحِذْ رَبًّا سِوَآئِي >>

Aku Allah, tiada Illah (yang berhak diibadahi) selain Aku; siapa tidak bersyukur atas nikmat-nikmat pemberian-Ku, tidak bersabar atas ujian-Ku dan ridla terhadap kepastian qadla-Ku, maka carilah Tuhan selain Aku
Allah subhanahu wa taála menciptakan alam semesta dan manusia berada di dalamnya, memberikan ketetapan-ketetapan dan ketentuan-ketentuan, ketetapan yang pasti bagi manusia adalah untuk beribadah kepada Allah (meski pun Allah tak membutuhkan ibadah manusia), karena manusia teramat sangat butuh kepada Allah. 
Dalam mengibadahiNya, manusia Allah uji dengan berbagai macam cobaan, dan manusia tidak dapat lari dari cobaan atau ujian yang Allah berikan pada dirinya. Misalnya, Allah tetapkan seseorang menjadi laki-laki, maka dia tidak bisa menolak ketetapan ini. Begitu juga seseorang yang Allah jadikan perempuan, dia tetap harus menerima apa adanya sekalipun hatinya tidak menyukainya. Demikian juga Allah tetapkan beribadah dan tatacaranya, maka manusia yang menyelisihi ketetapanNya menunjukan penolakan akan aturan Allah.
Di dunia ini, nasib manusia bermacam-macam, ada yang baik dan ada yang nestapa. Kondisi yang dihadapi setiap orang harus diterima dengan penuh kesabaran. Sebab kalau dia tidak sabar, ke mana dia menggugat? Orang yang Allah takdirkan miskin, lalu dia tidak terima, ke mana dia akan menuntut? Orang yang Allah takdirkan sakit keras, dia tidak terima, lalu ke mana dia mengadukan nasibnya? Yang berkuasa mengatur nasib manusia hanyalah Allah semata. Kematian seseorang hanya Allah yang menetapkan.
Apabila yang bersangkutan membenci kematian, ke mana dia hendak mencari perlindungan? Bukankah segala upaya manusia melarikan diri dari takdir Allah hanya sia-sia? Karena itu, apa yang disebutkan pada hadits di atas sangat masuk akal.
Orang yang tidak ridha bertuhan pada Allah dan tidak menerima ketentuan-ketentuanNya, karena enggan pelaksanakan perintahNya dan tak mau mengalami cobaan-cobaan dari Allah, maka silahkan saja dia mencari Tuhan lain dan carilah langit lain tuk bernaung selain yang diciptakan Allah . Apakah manusia dapat melarikan dirinya dari Allah, Tuhan yang menentukan nasib dirinya? yang mana tak ada tuhan selainNya.

wallahu a'lam bishshowab

0 komentar:

Posting Komentar